Anda Cari Tukang Pantek di Kota Depok?
Call. 081806257546
Tukang Pantek di Depok, mengerjakan jasa pantekan Khusus Kota Depok
Air sumur bor maupun sumur
gali adalah merupakan alternatif jika air PAM belum ada, maupun
bertujuan menghemat penggunaan air PAM.
Inilah pedoman untuk membuat sumur bor maupun sumur gali :
1. Pemilihan lokasi sumur yang akan di bor / gali.
Tidak berdekatan
dengan Septic Tank. Karena seperti kita ketahui, bakteri e-coli dalam
air disebabkan oleh pencemaran dari septic tank. Jarak minimal dengan septic tank adalah 10 meter
2. Kedalaman sumur bor
Tidak ada aturan baku tentang hal tsb. Namun
biasanya, kedalaman diatas 15 meter lebih aman dari pencemaran
bakteri dan kontaminasi lainnya daripada hanya kedalaman 3 meter,
terutama di kota kota besar yang padat penduduknya.
3. Kedalaman sumur gali
Kedalamannya antara 3 s/d 6 meter. Pada
bagian dinding sedalam 3 meter diberi tembok agar tidak terjadi
rembesan air dari permukaan tanah yang akan mencemari air sumur.
Berbicara
tentang jarak minimal antara sumur bor dengan septic tank, biasanya
untuk daerah pedesaan tidak ada masalah dengan hal tsb karena tanah
kosong masih luas. Namun untuk daerah perkotaan yang padat
penduduknya, rasanya sangat sulit mewujudkan idealisme tsb.
Jika tidak
ada lokasi lain dan terpaksa mengebor dengan jarak yang dekat dengan
septic tank, maka solusinya agar aman, sebaiknya menggunakan kaporit
untuk membunuh bakteri e-coli dalam air tsb.
Tentang kedalaman sumur bor / sumur gali tidak berhubungan langsung dengan hasil kualitas airnya. Mengenai kualitas air, cara terbaik anda bertanya langsung kepada ahli sumur bor yang telah berpengalaman membuat sumur bor / sumur gali.
Mengenai
air, kota-kota besar di Indonesia telah mengalami dua hal berlawanan,
misalnya ; di permukaan tanah, banjir bisa mencapai atap rumah
seperti yang terjadi belakangan ini, sementara di bawah tanah,
permukaan air tanah (water table) di kota-kota besar terus mengalami
penurunan. Untuk mencegahnya dan sekaligus dapat menjaga cadangan air,
maka dibuatnya sumur resapan air hujan.
Meskipun tidak seluruh
masalah dapat diatasi, namun sumur resapan ini secara teoritis akan
banyak membantu meringankan kedua masalah tersebut sekaligus.
Bagaimana
sebenarnya sumur resapan itu bekerja? Air hujan yang jatuh ke halaman
kita setidaknya 85 persen harus bias diserap oleh halaman tersebut
agar tidak meluapkan banjir. Halaman rumah kita secara alamiah bias
menyerap curahan air hujanyang jatuh,
termasuk dari atap rumah, yang
mengalir melalui talang. Di sini sumur resapan akan mengurangi
sumbangan bencana banjir dengan mengurangi sumbangan run off air
hujan.
Dibawah
tanah, resapan ini akan masuk merembes lapisan tanah yang disebut
sebagai lapisan tidak jenuh, dimana tanah (dari berbagai jenis) masih
bias menyerap air, kemudian masuk menembus permukaan tanah (water
table) di mana dibawahnya terdapat air tanah (ground water) yang
terperangkap di lapisan tanah yang jenuh. Air tanah inilah yang
sebenarnya kita konsumsi.
Masuknya
air hujan melalui peresapan inilah yang menjaga cadangan air tanah
agar tetap bisa dicapai dengan mudah. Ini karena permukaan air tanah
memang bisa berubah-ubah, tergantung dari suplai dan eksploitasinya.
Dengan teralirkan ke dalam sumur resapan, air hujan yang jatuh di areal
rumah kita tidak terbuang percuma ke selokan lalu mengalir ke sungai.
Bagaimana
sebaiknya Sumur Resapan di Pekarangan Rumah Kita Dibuat? Satandar
Nasional Indonesia (SNI) tentang Tata Cara Perencanaan Sumur Resapan
Air Hujan untuk Lahan Pekarangan, menetapkan beberapa persyaratan umum
yang harus dipenuhi sebuah sumur resapan yaitu :
1. Sumur resapan harus berada pada lahan yang datar, tidak pada tanah berlereng, curam atau labil.
2.
Sumur resapan harus dijauhklan dari tempat penimbunan sampah, jauh
dari septic tank (minimum lima meter diukur dari tepi), dan berjarak
minimum satu meter dari fondasi bangunan.
3.
Penggalian sumur resapan bisa sampai tanah berpasir atau maksimal dua
meter di bawah permukaan air tanah. Kedalaman muka air (water table)
tanah minimum 1,50 meter pada musim hujan.
4.
Struktur tanah harus mempunyai permeabilitas tanah (kemampuan tanah
menyerap air) lebih besar atau sama dengan 2,0 cm per jam (artinya,
genagan air setinggi 2 cm akan teresap habis dalam 1 jam), dengan tiga
klasifikasi, yaitu :
• Permeabilitas sedang, yaitu 2,0-3,6 cm per jam.
• Permeabilitas tanah agak cepat (pasir halus), yaitu 3,6-36 cm per jam.
• Permeabilitas tanah cepat (pasir kasar), yaitu lebih besar dari 36 cm per jam.
Spesifikasi Sumur Resapan
Sumur
resapan dapat dibuat oleh tukang pembuat sumur gali berpengalaman
dengan memperhatikan persyaratan teknis tersebut dan spesifikasi
sebagai berikut :
1. Penutup Sumur
Untuk penutup sumur dapat dipilih beragam bahan diantaranya :
• Pelat beton bertulang tebal 10 cm dicampur dengan satu bagian semen, dua bagian pasir, dan tiga bagian kerikil.
•
Pelat beton tidak bertulang tebal 10 cm dengan campuran perbandingan
yang sama, berbentuk cubung dan tidak di beri beban di atasnya atau,
• Ferocement (setebal 10 cm).
2. Dinding sumur bagian atas dan bawah
Untuk
dinding sumur dapat digunakan bis beton. Dinding sumur bagian atas
dapat menggunakan batu bata merah, batako, campuran satu bagian semen,
empat bagian pasir, diplester dan di aci semen.
3. Pengisi Sumur
Pengisi
sumur dapat berupa batu pecah ukuran 10-20 cm, pecahan bata merah
ukuran 5-10 cm, ijuk, serta arang. Pecahan batu tersebut disusun
berongga.
Dapat
digunakan pipa PVC berdiameter 110 mm, pipa beton berdiameter 200 mm,
dan pipa beton setengah lingkaran berdiameter 200 mm.
Satu
hal yang penting, setelah sumur resapan dibuat, jangan lupakan
perawatannya. Cukup dengan memeriksa sumur resapan setiap menjelang
musim hujan atau, paling tidak, tiga tahun sekali.
Silahkan hubungi kami jika anda membutuhkan jasa kami .
Silakan sms-kan atau di share loc lokasinya akan di pantek untuk kami survei terlebih dahulu
0 komentar